Senin, 10 Januari 2011

Nilai dari Kegagalan

Bagi banyak orang kegagalan adalah sesuatu yg buruk.
Apakah betul begitu?
Untuk pikiran yang dangkal, hal itu memang betul. Namun apabila kita memikirkannya lebih dalam lagi, kegagalan tidak selamanya merupakan bencana. Bisa jadi, dengan kegagalan Tuhan mengingatkan kita bahwa kapasitas kita belum cukup untuk menerima kesuksesan. Barangkali Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa masih banyak hal yang harus kita pelajari, yang mana kalau kita sukses padahal kemampuan kita masih dangkal, kita akan terjatuh lebih dalam lagi.

Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang ahli investasi dari Amerika bahwa ‘orang bodoh dengan uang banyak adalah suatu fenomena yang sangat menarik’. Apakah yang akan terjadi bila orang bodoh tiba-tiba mendapatkan uang banyak? Jelas, dia akan menghabiskannya tanpa perhitungan hanya untuk barang-barang konsumtif dan kembali mengalami kesulitan keuangan karena kemungkinan besar barang-barang konsumtif tersebut akan dia beli dengan cara kredit. Apakah dia pantas disebut orang kaya? Jelas tidak, orang yang betul-betul kaya tahu betul apa yang akan dia perbuat dengan uangnya dan akan mengembangkannya lebih banyak lagi.

Poin utamanya adalah kesuksesan yang kita terima akan selalu sesuai dengan kapasitas diri kita. Jika kita menerima kesuksesan di luar kapasitas diri, malah kita akan jatuh lebih dalam dan gagal lebih parah. Maka dari itu, jangan terlalu mendramatisir kegagalan. Bisa jadi dengan kegagalan Tuhan menyelamatkan kita dari kegagalan yang lebih parah. Yang perlu kita fokuskan adalah bagaimana caranya agar kita bisa berkembang secara pribadi untuk layak menjadi orang yang betul-betul sukses sehingga kesuksesan kita bisa bertahan lama dan semakin berkembang.


http://mico0355.wordpress.com/2010/11/10/nilai-dari-kegagalan/

cerita Kapak, Gergaji, Palu dan Api

Alkisah suatau ketika kapak, gergaji, palu dan nyala api sedang melakukan perjalanan bersama-sama. Disuatu tempat perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan mereka masing-masing.

“Itu bisa aku singkirkan” kata kapak. Pukulan-puulannya keras sekali menghantam baja yang kuat & keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu semakin tumpul sendiri sehingga sampai ia berhenti.

“Sini biar aku yg urus” kata gergaji. Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi alangkah kaget & kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

“Apa kubilang” kata palu. Kan aku dah ngomong, kalian takan bisa. Sini, sini kutunjukan caranya” Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah.”Boleh aku coba?” tanya nyala api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh dan cair.

Sahabat, Ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga diri. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan api cinta kasih yang hangat. Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api mencairkan hati yang dingin. Ah, tak ada yang tahan menampik cinta dan kasih sayang.

Mengutip kata-kata Pak Mario Teguh :

Hatimu yang mudah merasa kasihan itutidak lemah, tetapi justru tandabahwa engkau adalah jiwa yang disiapkanbagi peran pelayanan yang besar. Hati yang kasar dan kejam tidak akan mampu mengemban tugas untuk membahagiakan sesama. Hatimu yang mudah pedih melihat penderitaan sesama itu adalah rahmat Tuhan. Bersyukurlah, dan segeralah gunakan rahmat itu dalam pekerjaan yang membaikkan hidup banyak orang.


http://mico0355.wordpress.com/2010/11/13/cerita-kapakgergajipalu-dan-api/

Memahami Perasaan

Apa yang dimaksud perasaan ?

Marah,rindu,benci,,,dan sayang datang silih berganti. Ada yang berpendapat bahwa perasaan adalah cara kita mengkomunikasikan pesan pada diri sendiri.

Perasaan merupakan hal abstrak yang tidak bisa secara langsung terlihat,,yang bisa tampak adalah sikap dari perasaan itu sendiri. Perasaan merupakan energi yang memberi kita kekuatan untuk bertindak, perasaan bagai sebuah energi misalnya air yang di bendung terus- menerus dalam jangka waktu lama akan membuat bendungan atau tanggul jebol. Karena itu perasaan membutuhkan saluran sebagai jalan keluar, misalnya diekspresikan melalui perilaku.

Perasaan tidak pernah salah, perilaku yang menjadi ekspresi suatu perasaan bisa salah namun perasaan sendiri tidak. Perasaan marah tidak salah namun akan menjadi salah bila perasaan marah disalurkan dengan perilaku memukul misalnya. Seringkali kita sendiri tidak memahami perasaan kita sendiri, padahal perasaan perlu dipahami dan diterima. Setiap orang bertanggung jawab atas perasaannya sendiri, kita tidak bisa memaksa atau melarang orang untuk merasakan atau tidak merasakan suatu perasaan.

Hukum fisika mengatakan bahwa energi tidak bisa dihilangkan namun bisa dirubah. Begitu juga dengan perasaan, perasaan tidak bisa dihilangkan namun bisa dirubah dengan cara-cara tertentu.Perasaan yang negatif menjadi perilaku positif, ataupun sebaliknya.

Sangat untuk Rumit memahami perasaan orang lain bila kita sendiri tidak bisa memahami perasaan sendiri. Kuncinya adalah jujur pada perasaan sendiri dan mengakui perasaan kita sendiri sehingga kita bisa me-labeli perasaan dengan tepat.

Perasaan marah merupakan perasaan yang sering kali menyamar, suatu waktu saya khawatir akan sesuatu namun sikap dan perasaan yang keluar adalah marah dilain waktu saya takut akan sesuatu namun perasaan yang keluar juga marah. Itu hanya salah satu contoh saja bahwa terkadang dan mungkin seringkali manusia tidak memahami perasaannya sendiri. Terutama semakin dewasa semakin kompleks perasaan kita akan berbagai hal. Kita boleh marah dan sedih namun bagaimana kita menyingkapi marah itu sendiri, bahkan dalam islam pun marah itu tidak dilarang namun ada panduan untuk mengatasi marah, semisal bila marah dalam posisi berdiri duduklah atau elus dada dan punggung dan yang paling baik berwudhu.

Mengakui perasaan sendiri itu penting, dan penting juga untuk komunikasikan perasaan pada orang lain dengan tepat sehingga kita dapat mengurangi salah paham dengan sesama. Betapa dinamis manusia dengan perasaannya, Belajar untuk peka terhadap perasaan sendiri dan orang lain, pada dasarnya kita semua manusia pasti memilki perasaan, dan perasaan perlu dipahami dan diterima. Kita ingin dipahami orang lain? Mari belajar memahami orang lain.


http://mico0355.wordpress.com/2010/11/10/memahami-perasaan/

Mengatasi putus asa

Ada saat dalam hidup merasa tak berarti, kita berusaha namun apa yang terjadi tidaklah sesuai harapan.
Putus asa ??

Agar kita tidak putus asa, kita harus memiliki tujuan yang sangat menggairahkan dan jelas dalam hidup. Mungkin saja, saat kita berlari, kita tidak ingin untuk berhenti. Tetapi akhirnya berhenti juga karena kita sangat kelelahan. Dengan kata lain energi kita sudah terkuras habis.

Seorang atlit tidak akan mudah kelelahan karena dia memiliki energi yang cukup. Energi yang tentu saja didapat dari latihan yang cukup dan makanan yang dikonsumsinya. Begitu juga jika kita tidak ingin cepat putus asa maka kita harus memiliki energi yang cukup. Baik energi dalam arti sebenarnya, maupun energi dalam arti Motivasi .

Gagal lagi, gagal lagi, dan gagal lagi.
Hal seperti ini pun akan memungkinkan kita putus asa. Kita telah mencoba, telah bersabar, dan berusaha, namun kegagalan dan kegagalan yang di dapatkan oleh Kita.

Keadaan seperti ini bisa diibaratkan seperti sesorang yang sedang mencari suatu tempat tetapi tidak mengetahui harus lewat mana. Jika jalan yang Kita ketahui sedikit, maka Kita akan cepat berhenti karena tidak ada jalan lagi yang bisa ditempuh. Tetapi jika Kita mengetahui banyak jalan, maka mencoba jalan yang lainnya sampai menemukan jalan yang benar. Semakin banyak jalan yang di ketahui dan energi Kita masih cukup maka untuk bergerak terus masih sangat memungkinkan.

Jalan yang dimaksud disini adalah ide. Saat Kita gagal dengan satu ide, maka bisa mencoba ide yang lain. Ide tersebut bisa kita dapatkan baik dari ide sendiri maupun ide dari orang lain. Agar bisa menghasilkan ide sendiri maka diperlukan kreativitas. Sementara untuk mengetahui ide dari orang lain, maka yang diperlukan adalah menuntut ilmu.

Tuhan telah menggariskan untuk apa-apa yang akan menimpa kita, cobaan dan ujian merupakan bentuk kasih sayang Nya untuk kita. Menguji keimanan kita ‘ apakah kita termasuk orang yang pandai bersyukur ataukah hamba tak tahu terimakasih’.


http://mico0355.wordpress.com/2010/11/05/mengatasi-putus-asa/